Direktur Pusat Bahasa Mandarin, Mr. Pan Kejian, Memberikan Kenang-Kenangan Kepada Ketua Lembaga Pendidikan Islam Raudhatul Ulum Meranti, Ahmad Jaenuri, S.Ag |
Eksistensi pondok
pesantren tidak bisa lagi dipandang sebelah mata, terbukti pesantren telah
melahirkan banyak tokoh pemimpin bangsa yang handal di berbagai bidang. Pondok
Pesantren Raudhatul Ulum Meranti merupakan salah satu dari beberapa pesantren
yang berada di Kabupaten Kubu Raya.
Di usianya yang
sudah boleh dibilang mapan ini, Pondok Pesantren Raudhatul Ulum Meranti terus
meningkatkan kualitas dan mengembangkan diri sesuai perkembangan zaman. Salah
satunya adalah dengan menjalin kerja sama di bidang bahasa dengan Pusat Bahasa
Mandarin (China).
Beberapa bulan yang
lalu, pesantren di bawah pimpinan KH. Muhammad Rusydi Wahid ini dikunjungi Mr.
Pan Kejian, Direktur Pusat Bahasa Mandarin (China) untuk membicarakan kerja
sama di bidang Budaya
dan Bahasa Mandarin. Mr. Pan Kejian yang juga merupakan dosen Bahasa Mandarin di Universitas Tanjungpura ini berkeinginan untuk memperkenalkan budaya dan Bahasa Mandarin di pesantren tersebut.
dan Bahasa Mandarin. Mr. Pan Kejian yang juga merupakan dosen Bahasa Mandarin di Universitas Tanjungpura ini berkeinginan untuk memperkenalkan budaya dan Bahasa Mandarin di pesantren tersebut.
Dalam sambutannya
yang disampaikan menggunakan Bahasa Mandarin tersebut, beliau banyak
memperkenalkan dan mempromosikan kegiatan-kegiatan yang bisa diikuti santri.
Diantaranya adalah lomba pidato Bahasa Mandarin, lomba kaligrafi Mandarin, dan
berbagai kegiatan out-bond yang dikemas dalam kegiatan Summer Camp.
Ditemui di
kediamannya, KH. Muhammad Rusydi Wahid menyambut gembira rencana tersebut. Beliau berharap agar
ke depan rencana tersebut bisa terealisasi dengan baik untuk menyalurkan
bakat-bakat santri di bidang bahasa. Di samping itu, Bapak Ahmad Jaenuri, S.Ag
selaku ketua Lembaga Pendidikan Islam Raudhatul Ulum Meranti berkeinginan agar
rencana tersebut bisa segera dilaksanakan.
Oleh karenanya, pada
tahun ajaran 2015-2016 ini, Bahasa Mandarin akan dimasukkan ke dalam kurikulum
madrasah sebagai mata pelajaran Keterampilan Bahasa Asing (KBA)
di samping sebagai kegiatan ekstra-kurikuler. Ditanya masalah tenaga pengajar,
Mr. Pan menjelaskan bahwa jika antusias santri tinggi dalam mempelajari Bahasa
Mandarin pada tahun pertama, pihaknya akan mendatangkan tenaga pengajar
langsung dari Confucius Institute Headquarters Hanban China, tentunya akan
dipilih yang beragama islam.
Oleh karenanya,
kepala madrasah meminta Masiri, salah satu alumni madrasahnya yang sekarang
sedang menempuh pendidikan di Program Study Bahasa Mandarin Universitas
Tanjungpura ini agar menjadi tenaga pengajar Bahasa Mandarin. Ditanya
kesiapannya, pria yang pernah meraih beasiswa kuliyah di salah satu universitas
di China ini menyatakan bahwa dirinya siap kapanpun madrasah membutuhkannya.
0 komentar:
Posting Komentar